Sering kali teman-teman mendengar mengenai hubungan yang tidak sehat dalam berbagai macam perilaku maupun bentuk. Hubungan yang tidak sehat, memiliki banyak dampak yang abstrak pada setiap individu yang merasakannya. Namun baiknya, hubungan tersebut dilepas entah secara paksa atau secara halus. Toxic relationship yang menjadi senjata utama dalam lagu pertama yang Sasya Sava coba sampaikan.
Sasya Sava (20) wanita asal kota hujan ini terjun kedalam industri musik Indonesia dengan menciptakan lagunya sendiri bertajuk “Melepas”. Kendatinya, Sasya penyanyi pendatang baru mengatakan bahwa single pertama yang ia luncurkan sebagai persona yang terselubung dalam dirinya dan karakter tersendiri yang mana ia lontarkan kedalam sebuah lagu. Selain hal tersebut, Sasya ingin berbagi kisah mengenai toxic relationship yang menjadi pengalaman pribadinya.
Melepas bercerita tentang toxic relationship yang semakin lama semakin menjadi namun terpaksa bahkan memang sudah harus dilepas dalam sebuah keadaan baik. Melepas sebagai arti bahwa ada baiknya untuk dilepas ikatan tersebut daripada tetap menggenggam namun membuat tangan menjadi berdarah-darah dibuatnya. Lagu pertama Sasya Sava yang dibawah bendera REF Records dan di produseri oleh Eric Tegar Setianto. Alrizqi Ramadhan sebagai direktur musik. Harmonisasi cantik dan menyentuh haru yang dikemas oleh Ben Maspanger, lirik serta nada yang dikemas oleh Sasya Sava dengan melodi yang unik, singkat namun harapannya dapat dengan halus masuk kedalam ujung terdalam hati para pendengar dengan rasa yang persis lirih, haru serta sakit yang dirasa.
Melepas dapat dinikmati saat waktu terluka, ditengah hujan, ditengah mendungnya langit, ditengah senja, bersama kopi dingin dengan memandangi embun dijendela rumahmu maupun kaca café tempat kamu bertapa. “Melepas” diharapkan mampu menjadikan pengingat bagi kita semua bahwa luka semakin kau asah atau tekan-tekan akan semakin berdarah, baik kau lepas sebelum menjadi parah. Selamat menikmati.