Mitty Zasia dan Fanny Soegi Curhat Tentang Kisah Anak Rantau di Lagu "Untuk Perempuanku Di Cermin"

0


Seputarmusikindo.com - Mitty Zasia kembali merilis lagu baru 'Untuk Perempuanku Di Cermin' yang terinspirasi dari kisah nyata anak rantau yang sudah cukup lama menjadi perantau di tanah orang.


Lagu bertajuk 'Untuk Perempuanku Di Cermin' mengisahkan tentang diri Mitty pada tahun 2014 saat dia mulai meninggalkan tempat kelahirannya di Kota Mobagu, Sulawesi Utara, untuk menggapai hal-hal yang selama ini diimpikannya.

"Apalagi ketika bulan puasa seperti ini, ada momen yang sangat aku rindukan bersama keluarga disana. Seperti sahur dan puasa pertama bersama mereka (keluarga). Mungkin itu hal sederhana, tapi aku sudah bertahun-tahun tidak bisa merasakan momen sederhana itu bersama keluarga disana. Mungkin hal ini juga dirasakan oleh para perantau sepertiku," Ujar Mitty dalam keterangan tertulisnya, senin (10/3/2025).

Mitty pun merangkumnya dalam sebuah karya yang ia beri judul Untuk Perempuanku Di Cermin, yang ia bawakan bersama Fanny Soegi. Dan lagu ini pun ia daulat sebagai single kedua dari album keduanya berjudul Nanti Malam Ku Pikir Lagi yang dirilis pada Oktober 2024 lalu.

“Dari banyaknya hal rumit yang aku hadapi, ternyata aku kuat dan masih bisa bertahan. Aku tulis lagu ini agar nantinya ketika aku merasa lelah, atau pun para perempuan (khususnya) yang mendengarkan lagu ini, bisa merasakan lelahnya tanpa harus pura-pura tidak merasakan lelah. Cape nggak apa-apa, mau nangis pun nggak apa-apa. Dan yang harus diingat adalah, aku dan kita semua ternyata bisa sehebat itu masih bisa bertahan dan ada untuk diri kita sendiri sampai hari ini,” papar Mitty.

Untuk lebih mengenalkan single ini sendiri, Mitty Zasia bersama Fanny Soegi merilis video lirik dan juga tayangan live session lagu Untuk Perempuanku Di Cermin di kanal Youtube Mitty Zasia, dan resmi dirilis pada hari ini, Jumat (7/3/205).

Fanny Soegi melanjutkan, baginya merantau tidak hanya berisikan tentang hal-hal yang membuat seseorang merasa sedih. Fanny malah mendapatkan sudut pandang lain ketika ia menjadi seorang perantau. Di mana ia bisa menemukan orang-orang baik yang bisa saling menguatkan.

“Merantau itu seru. Kita bisa bertemu teman yang sama-sama merantau dan saling menguatkan. Buatku, ternyata arti kata merantau tidak seburuk itu,” ucap Fanny.

Post a Comment

0Comments
Post a Comment (0)