Seputarmusikindo.com - Untuk merayakan lima tahun album “Berhati”, Sal Priadi menyelenggarakan Memomemoria 2025. Festival multi disiplin ini, merupakan pengembangan dari pertunjukan sejenis yang sudah pernah digelar pada 2023 yang lalu.
Sebagai salah satu rangkaiannya, lagu “Nyala”, salah satu track penting di album “Berhati”, juga dirilis video musiknya. Video musik ini digarap oleh Edwin, sutradara film yang mencemplungkannya ke dunia seni peran pada film Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas tahun 2021.
Berhati adalah debut album penuh Sal Priadi yang dirilis pada tahun 2020 dan berisi sebelas lagu. Album ini telah distream sebanyak lebih dari 350 juta kali oleh pendengar sampai hari ini.
Semenjak ditawarkan untuk menggarap video musik “Nyala”, Edwin menempuh proses yang penuh penghayatan untuk mengenali energi yang dikandung lagu ini.
“Sebelum menuliskan sinopsis untuk cerita video musik ini, saya mendengarkan “Nyala” dalam beberapa situasi yang berbeda-beda. Ada yang di sebuah pagi, ada yang di tengah-tengah jalanan dan memang energi yang sering muncul itulah yang secara sadar maupun tidak sadar saya tuangkan,” terangnya.
Proses itu berlangsung selama lebih kurang dua bulan. “Saya ingin merespon musik yang ditawarkan “Nyala” dengan tidak terburu-buru,” lanjutnya.
Video musik ini, memberi interpretasi yang segar. Kisahnya dibawa dari ruang dan waktu masa kecil, sesuatu yang pasti dialami oleh pendengar.
Edwin menjelaskan penafsirannya, “Intinya suasana yang hadir di tengah keos. Dan keos itu dilahirkan dari sebuah energi masa kecil yang terlupakan. Mungkin, pada akhirnya setelah menulis, saya bisa mendapatkan bentuk yang cukup bulat mengenai perasaan-perasaan masa kecil yang seringkali kita lupakan.
Selain memotret sudut pandang itu, Edwin juga secara khusus memberi interpretasi pada kata cemburu yang mengambil peran tebal di barisan lirik yang ditulis Sal Priadi pada “Nyala”.
Kata itu memicu elemen lain yang menjadi salah satu bahan bakar Edwin untuk menjalin cerita di dalam video ini.
“Salah satu kata yang paling mudah untuk memicu sebuah gambar hadir dalam video ini adalah kata cemburu. Entah katanya sendiri memang punya perasaan yang kuat tapi bagaimana Sal juga menempatkan kata tersebut dalam konstelasi lirik dan musiknya. Itu bikin nempel. Karena cemburu itu bukan sekadar urusannya dengan romansa atau percintaan tapi juga terhadap segala sesuatu yang tidak adil," Katanya panjang lebar.
Sal Priadi menimpali pemaparan panjang Edwin tadi, “Aku nggak usah menambah penjelasannya. Semoga video musik ini bisa diterima oleh para pendengar, sekaligus menjawab undangan untuk datang ke Memomemoria 2025 di akhir Oktober ini dan bersama-sama merayakan album “Berhati”.”
Memomemoria 2025 diselenggarakan di PFN Heritage, Jakarta Timur, pada 24, 25 dan 26 Oktober 2025. Tiketnya masih tersedia di www.memomemoria.com.
Video musik “Nyala” tersedia di kanal YouTube Sal Priadi.