Untuk pertama kalinya Dialog Senja lepas single dalam format full band
Mari kita ambil sedikit contohnya
di Indonesia, bagaimana peliknya persoalan reklamasi teluk Benoa di Bali yang
akhirnya disuarakan dengan lantang oleh beberapa nama disana seperti Navicula,
Superman Is Dead, hingga Jangar dan Rollfast.
Di Jakarta, hingar-bingar
kehidupan malam dan segala gemerlap dari ibu kota digambarkan dengan jelas oleh
banyaknya nama dari hip-hop dan kolektif rap lainnya. Hingga – mungkin,
gambaran akan sejuknya Sukabumi sebagai sebuah kota yang keberadaannya dihimpit
oleh Gunung Pangrango dan Gunung Gede yang diwakili oleh Dialog Senja dengan musik
pop-folknya.
Dari kota terakhir yang disebut,
nama Dialog Senja bisa jadi adalah satu nama unit musik yang menggambarkan
suasana (dan juga diperhitungkan) dari Sukabumi. Sebelum kita mulai ke sajian
utamanya, mari saya jelaskan sedikit bagaimana saya bisa-bisanya menempatkan
kalimat “...dan juga diperhitungkan” diatas ini.
Sejak memulai perjalanannya dari
tahun 2016 lalu, Dialog Senja sudah menelurkan dua EP dan satu album penuh,
Lara, pada tahun 2018 lalu. Sementara, di tahun 2019 mereka berkolaborasi
dengan sesama teman dari Sukabumi, Suar & Temaram dalam sebuah EP bertajuk
Dialektika. Puncaknya? Mungkin bisa dibilang ketika mereka ikut dalam rombongan
The All Time Tour – Road to Soundrenaline 2019, melewati Bandung hingga Malang.
Mimpi basah bagi sebuah unit musik? Bisa saja dibilang begitu.
Baca Juga : Kebut Asmara jadi single perdana pemuda sinarmas
Di awal tahun 2021 mendatang, duo
Raden dan Jamil akan membukanya dengan “Dendam”, sebuah lagu teranyar yang juga
membawa nama Wira Nagara. Nama terakhir, didapuk untuk mengisi bagian puisi di
tengah “Dendam”.
“Lagu ini bercerita tentang
seseorang yang menjalani fase sesudah kecewa, ketika semua yang sudah dibangun
akhirnya diruntuhkan oleh sebuah pengkhianatan dan menyisakan amarah yang tak
teredam. Lagu ini, adalah bentuk dendam untuk siapa saja yang pernah mengecewakan.”
Akan menjadi sebuah kejutan,
karena “Dendam” hadir dengan warna baru dari Dialog Senja. Format full band,
disajikan oleh mereka dalam “Dendam” tanpa menghilangkan identitas awal mereka.
Tidak usah terlalu khawatir akan melenceng, karena Dialog Senja masih membawa
benang merah dari karya-karya mereka sebelumnya.
Dari balik layar, mixing dan
mastering digarap oleh Willy Subakti di Ocean Studio Sukabumi. Sementara dalam
urusan grafis dan klip, nama Mikael Aldo serta Prialangga menjadi yang
bertanggung jawab dalam hadirnya artwork dan music video dari “Dendam”.
“Dendam”, akan hadir pada tanggal 22 Januari mendatang. Sebuah cara yang elegan, untuk membuka tahun – dengan harapan yang baru.