Program Musik Swag Event jadi panggung apresiasi bagi para musisi karya

0

 

I wayan Bagiantara

Seputarmusikindo.com - Jakarta - Program Swag Event jadi salah satu titik yang disinggahi unit punk rock asal Kalimantan Selatan, Primitive Monkey Noose dalam tur keliling Jawa yang dilakoninya sepanjang pekan pertama September 2023.


Berbagi panggung bersama Odelia Sabrina dan Reygi, Primitive Monkey Noose memperkenalkan materi dari album baru mereka, "Waja Sampai Kaputing".


Acara dihelat di Kala di Kalijaga pada Selasa, 5 September 2023 tepat pukul 7 malam. Dipandu Ncek Gaul dan Eno Suratno Wongsodimedjo, program ini terbuka untuk umum, gratis tanpa tiket.


Menjadi penampil pertama, Reygi yang merupakan penyanyi solo asal Indramayu, menggeber panggung dengan karya-karya miliknya yang telah dirilis sebelumnya, yakni "Hanya Bisa Diam", "Derita Kesayanganku", dan "Jatuh Cinta Terakhir Kali".


Selain itu, Reygi juga membawakan dua buah tembang cover, yakni "Bukan Pujangga" milik Base Jam, dan "Rahasia Hati" milik Element.

I wayan Bagiantara

Odelia Sabrina yang menjadi penampil kedua juga memamerkan karya teranyarnya, yakni single "Cukup" yang ia lepas pada 25 Agustus 2023 kemarin, serta tembang-tembang miliknya yang lain, di antaranya "TipToe", "247", dan "Bee".


Dalam kesempatan yang sama, Odelia yang akrab disapa Dea juga membawakan sejumlah lagu cover, masing-masing "Sepatu" milik Tulus, "Sayap Pelindungmu" milik TheOvertunes, serta "Remaja" milik Hivi!.


Tampil menjadi sajian penutup, Primitive Monkey Noose membuka penampilan mereka dengan single "Batulicin Youth Crew" dari album perdana bertajuk "Anthem Of South Borneo" yang dilepas pada tahun 2022 lalu.


Unit punk yang digawangi Richie Petroza (vokal), Oveck Arsya (gitar), Ridho (gitar), Wan Arif Fadly (panting), Denny Sumaryono (gitar bas), dan Juli Yusman (drum) ini juga memperdengarkan fokus trek dari album kedua, "Waja Sampai Kaputing", yakni "Kada Kawa Kawan Ae".


Dalam sesi ngobrol bersama host, Richi mengatakan bahwa single "Kada Kawa Kawan Ae" merupakan lagu yang tercipta secara tidak sengaja sewaktu para personel Primitive Monkey Noose tengah bercengkerama.


Kala itu, kata dia, seorang personel terpaksa pulang lebih awal lantaran dipanggil istrinya. Peristiwa tersebut kemudian diabadikan menjadi lagu dengan lirik berbahasa Banjar, berbalut musik bertempo cepat dengan bebunyian khas dari alat musik Panting.


Primitive Monkey Noose kemudian menutup penampilan mereka di program Swag Event lewat lagu mereka berjudul "Ayo, Keluar!", sebelum akhirnya melanjutkan perjalanan tur mereka ke sejumlah titik lain di pulau Jawa.


Swag Event sendiri merupakan perhelatan rutin yang diinisiasi secara independen oleh Dhiche Stage sebagai etalase bagi musisi lintas genre dan generasi yang ingin menampilkan karyanya ke muka khalayak.


Panggung Swag Event edisi 46 mendapatkan dukungan penuh dari sejumlah pihak termasuk Labelers Indonesia, Road Manager Indonesia, Jurnalis Kanal Musik, Twin House, Monsora Dessert, dan Kala di Kalijaga.


Acara ini juga mendapat dukungan dari barisan media partner, yakni Reallist Media, Boleh Music, ScreenTime ID, Info Pesta, Seputar Musik Indonesia, Mave Magazine, Lesehan Musik, dan Soundtainment.


Selain itu, ada pula Lewat Lensa, Cadaazz.com, Dapur Letter, Soundcorners, I Music ID, Musik Anak Negeri, Berisik Radio, Djakarta Connection, Rockstar Magazine, Mautau ID, Eventyup, Indie Hitz, Jakarta Network, Indie Hits Com, Urbannews Co, serta SOS Konser. []

Tags

Post a Comment

0Comments
Post a Comment (0)